DPC PKNU KOTA BATAM

Ir.H.Suparman,SH,MSi,MH == Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Nasional Ulama ( DPC PKNU ) Kota Batam

Dana Kampanye Pemilu Legislatif 2009 PKNU Andalkan dari Para Caleg

JAKARTA -- Menjelang Pemilu legislatif 2009, partai-partai politik mulai membuka dan mengklaim dana kampanye yang dimiliki, ada yang ratusan miliar sampai ada yang unlimited, alias berapapun diminta ada. Sebagai partai baru, PKNU belum mempunyai kader yang menjadi anggota DPR sehingga belum menerima dana bantuan pemerintah sebesar 21 juta per-kursi. Namun PKNU mempunyai sumber dana yang "unlimited" juga.

Menurut Ketua Umum DPP PKNU Drs H Choirul Anam (Cak Anam), PKNU akan mengandalkan dana dari para caleg, kader, dan donatur. "Anggaran kampanye nanti sifatnya gotong-royong dari anggota dan para Caleg. Jumlahnya unlimited, "kata Cak Anam di kantor DPP PKNU, Jalan Kramat VI No 8 Jakarta Pusat, sebagaimana dilansir Jawa Pos edisi 1 September 2008.Namun demikian, kata Cak Anam, PKNU tidak gentar dengan partai-partai lain yang mengklaim mempunyai dana kampanye hingga ratusan miliar. Menurut Cak Anam, besarnya dana kampanye tidak selalu berbanding lurus dengan perolehan suara. "Kalau dana kampanye besar tidak didukung kredibilitas caleg, akan sia-sia saja. Jadi Konsentrasi kami adalah menghadirkan caleg yang bersih dan amanah," kata Cak anam.Wakil Sekjen DPP PKNU Abdullah Mufied Mubarok menambahkan PKNU tidak mematok sumbangan kepada para calegnya. PKNU khawatir jika para caleg dipaksa setor dana hingga puluhan atau ratusan juta rupiah, begitu terpilih akan sibuk mengembalikan modal yang sudah dikeluarkannya, sehingga tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat akan terbengkalai."Kami harus menjaga kredibilitas para caleg, karena kami bertekad menjadi partai politik yang bersih," kata Mufied yang menjadi caleg untuk daerah pemilihan Jawa Timur X (Lamongan dan Gresik) ini

Read More......

Ir.H.Suparman,SH,M.Si -- Politisi Yang Haus Ilmu

“Saya sekarang super sibuk’’, itulah kalimat yang pertama kalinya terucap dari mulut Ir H Suparman SH MSi, saat Batam News meminta pria yang dikenal sebagai aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang cukup vokal ini di Batam, untuk mengisi liputan khusus sehari bersama pada Jumat (20/6) pekan lalu.

‘’Saya banyak kegiatan, apa lagi sudah mulai persiapan pemilu,’’ tambah pria yang akrab disapa Pak Parman itu.

Memang, selain masih aktif di LSM, kini Parman memiliki kesibukan mengurusi partai yaitu sebagai Ketua DPC Batam Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). Selain itu, sehari-harinya ia juga harus mengurus sejumlah perusahaannya yang bergerak dalam bidang jasa kontraktor. Salah satunya PT Putera Ciptakreasi Pratama. Parman adalah direktur utama di perusahaan yang beralamat di Orchid Park Blok C No.149 Batamcentre itu. Tak hanya itu saja, Parman juga harus mengurus segala administrasi dan keperluan anggotanya yang bergabung dalam Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional (Gabpeknas), dimana Parman adalah Ketua DPD Gabpeknas Kepri. Lalu, kesibukan Parman lainnya adalah mengikuti kuliah Pascasarjana atau Strata 2 (S2) bidang Ilmu Hukum di Universitas Batam (Uniba). ‘’Jadi, Anda siap mengikuti aktifitas saya hari ini, nanti capek lho,’’ sebut Parman lagi.


Pukul 05.00 WIB, Plamo Garden

Aktifitas Parman dimulai di kediaman di Perumahan Plamo Garden Blok B No.70 Batamcentre. Pukul 04.30 Parman menyudahi tidurnya bangun dan beranjak ke kamar mandi. Hanya 15 menit kemudian, dia pun bersiap-siap menunaikan salat Subuh. Setelah salat, Parman memakai baju kaos dan celana training, lalu beranjak ke luar rumah. Pagi itu dia melakukan sedikit jogging di halaman rumahnya.’’Meski sibuk, jangan lupa menjaga kebugaran tubuh kita,’’ sebutnya seraya lari-lari kecil dan melakukan gerakan-gerakan senam dan peregangan. Selang 30 menit kemudian, Parman mulai bersiap-siap berangkat ke kantor. Setelah mandi dan berpakaian safari coklat, Parman lalu sarapan pagi. Tepat pukul 07.00 WIB, dia meluncur ke Orchid Park. Tujuan pertamanya hari itu adalah kantor perusahaanya.


Pukul 07.30 WIB, Orchid Park.

Kalau sudah jam segini, Parman berada di kantor. Karyawannya pun sudah terlihat sibuk di kantornya. Sesampai di kantor, Parman langsung membolak-balik tumpukan kertas yang berada di atas meja kerjanya. Berbagai surat dan sertifikat harus ditekennya pagi itu. Tak hanya itu, beberapa kali karyawatinya dipanggil tentang laporan-laporan apa saja yang sudah kelar. Cukup banyak, namun satu per satu dicermatinya dengan seksama. Semua berkas itu tak hanya milik perusahaannya saja, tapi juga berkas-berkas asosiasi Gabpeknas.’’Ada beberapa SBU (Sertifikat Badan Usaha,red) yang harus diteken,’’ sebutnya kepada koran ini.Selain itu, disisi mejannya juga terdapat tumpukan berupa bundelan-bundelan yang telah tersusun rapi. Rupanya itu beberapa persyaratan untuk persiapan ikut serta lelang proyek milik perusahaannya. Parman juga membuka laptop-nya. Dia tampak menulis sesuatu dan diprint. Setelah menandatangani sejumlah berkas, Parman lalu memberikan arahan pekerjaan hari itu pada karyawannya.Setelah itu, dia mengambil sebuah tas berwarna hitam. Sejumlah berkas bergambarkan lambang PKNU dimasukan ke dalam tas itu.’’Saya mau ke kantor DPC dulu,’’ ujar Parman kepada salah seorang karyawannya.


Pukul 10.15 WIB, Greenland Batamcentre

Hanya selang 15 menit saja, Parman sudah sampai di sebuah rumah toko (ruko) berlantai III di kawasan Greenland Batamcentre. Tampak jelas dari luar, ruko itu dijadikan sebagai kantor DPC PKNU Batam. Sebuah papan nama PKNU terbuat dari tembok dan sejumlah bendera PKNU tampak di halaman ruko. Selain itu juga ada papan nama milik Ikatan Wanita Minang (IWM) dan Ikatan Pemuda Minang (IPM). Kedua organisasi ini juga dibawah binaan Parman yang juga Ketua Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) itu.Di halaman ruko juga parkir satu unit bus dan satu mobil pick-up. Keduanya dipasangi logo PKNU.’’Inilah bentuk keseriusan saya membesarkan PKNU. Fasilitas partai lengkap, mulai dari gedung hingga sarana operasional,’’ ujar Parman.Parman langsung menuju Lantai III ruko tersebut. Di sana ternyata telah menunggu sejumlah kader PKNU yang ingin bertemu. Ruangan kerja Parman kali ini tak kalah mewah dengan kantornya yang di Orchid Park. Meski dibilang untuk urusan partai, namun juga ada karyawan yang standby di kantor ini. Bahkan, lima unit komputer juga terpajang di dalam dan di luar ruangan Parman. Untuk menerima tamu baik pejabat maupun kader partai, Parman telah menyiapkan kursi sofa empuk di ruangan yang lumayan besar itu.Di kantor inilah roda kepengurusan PKNU Batam dijalankan. Mulai dari rapat pengurus, temu kader hingga berbagai administrasi untuk kepentingan partai disiapkan disini. Atribut-atribut PKNU tampak menghiasi setiap sudut ruangan. Salah satunya adalah foto Suparman dengan baju dan latar belakang lambang PKNU. Bapak mau ikut mencalonkan diri di pemilu ya?’’ tanya koran ini.Parman tersenyum lalu berkata ‘’Insyaallah, yang penting saat ini adalah bagaimana saya membesarkan partai ini menjadi partai yang dipercaya oleh masyarakat luas,’’ ujar Parman.Beberapa saat kemudian Parman mulai bincang-bincang dengan tamunya. Mereka adalah kader PKNU yang tengah menerima arahan untuk melakukan konsolidasi partai. Memang, Parman mengakui saat ini partainya mulai intens melakukan sosialisasi ke masyarakat. Caranya pun beragam, mulai dari dialog, pengajian, bahkan hingga berwisata bersama dengan warga. Seperti yang berlangsung belum lama ini di Pantai Nongsa, ribuan kader wanita PKNU menggelar dakwah wisata di pantai tersebut. Selain menjalin keakraban, acara ini juga memberikan pemahaman politik bagi kader-kader PKNU. Saat itu, Parman mendapat dukungan dari kaum ibu untuk maju di Pemilu 2009 mendatang sebagai wakil rakyat.Mereka memandang, Parman adalah figur yang bisa memperjuangkan aspirasi mereka.Cukup banyak hal yang dibahas. Tepat pukul 12.00 WIB Parman beranjak menuju masjid menunaikan salat Jumat.


Pukul 13.30 WIB, Seraya

Sekitar pukul 13.30 usai makan siang, dia pun bergegas ke Seraya Atas.’’Kita ada pertemuan dengan ibu-ibu wirid,’’ ujarnya singkat kepada Batam News.Di salah satu musola di Seraya, Parman telah ditunggu ibu-ibu wirid Seraya. Di jalan menuju kawasan padat perumahan itu bendera PKNU tampak berkibar. Kedatangan Parman disambut hangat para jamaah. Parman tak cukup lama di sini. Setelah memberikan sambutan, Parman pamit dengan peserta wirid, soalnya masih ada pertemuan konsolidasi dengan kader partai di Kecamatan Sagulung. Di antar sejumlah pengurus, Parman naik mobil dan meluncur ke Sagulung.


Pukul 14.30 WIB, Sagulung

Tepat pukul 14.30, Parman telah dinantikan kader dan pengurus PKNU lainnya. Pertemuan ini berlangsung sederhana di rumah salah seorang kadernya.’’Ini adalah konstituen PKNU,’’ sebut Parman. Dari Seraya menuju ke Sagulung, Parman singah di Plamo Garden. Dia berganti pakaian, lalu meluncur ke arah Batuaji. Nah, acara kali ini cukup serius. Parman sebagai Ketua DPC PKNU yang juga tokoh masyarakat minang, memberikan berbagai penjelasan tentang PKNU. Di antaranya, kenapa PKNU harus didukung serta persyaratan calon anggota legislatif (Caleg) yang bakal diakomodir PKNU.’’PKNU adalah partai yang didirikan para kiyai. Makanya, PKNU berbeda dengan yang lainnya. Di PKNU yang dipakai adalah politik kiyai, bukan kiyai yang berpolitik,’’ sebut Parman di depan peserta pertemuan. Antusias warga pun tampak saat Parman memberikan penjelasan. Makanya, suasana pertemuan ini menjadi sangat hidup dengan dialog dan tanya jawab. Banyak hal yang ingin diketahui warga tentang PKNU, termasuk jaminan aspirasi mereka akan diakomodir oleh kader PKNU jika nantinya terpilih sebagai anggota dewan.’’Konstituen jangan khawatir. Caleg PKNU disumpah dua kali. Pertama mereka disumpah saat diterima menjadi caleg. Sumpahnya adalah mereka siap membela kepentingan masyarakat luas. Seperti menolak beragam kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Lalu, kedua kalinya mereka di sumpah lagi bila terpilih sebagai anggota DPRD, tentunya saat pelantikan,’’ papar Parman.Nah, bila mereka melanggar sumpah, lanjut Parman, maka sanksi tegas pun telah disiapkan.Penjelasan demi penjelasan yang diberikan Parman, ternyata sangat dimengerti konstituen PKNU di Sagulung saat itu. Sebelum pertemuan ditutup, mereka pun berikrar akan memenangkan PKNU di Pemilu nanti. Parman sendiri mengatakan bahwa dirinya tak pernah berpikir apa yang akan didapatkannya dari partai, tapi dilubuk hatinya, Parman justru bertekad bagaiman dia membesarkan partai atau apa yang akan dia berikan untuk partai. ‘’Saya menjaga amanah para kiyai, jadi perjuangan ini adalah amanah,’’ katanya Parman di depan konstituennya. ‘’Saya mau salat Ashar dulu, kalau sempat sebelum Maghrib kita sudah ke Batamcentre lagi, saya mau kuliah’’ ujar Parman usai pertemuan sekitar pukul 17.00 WIB.Usai salat, Parman masih bercengkrama dengan sejumlah rekan-rekannya. Tepat pukul 17.30, Parman meluncur ke Batamcentre, tepatnya ke Greenland markas PKNU. Di sini Parman istirahat sejenak seraya menunggu Maghrib. Setelah azan berkumandang, Parman langsung salat. Sekitar 15 menit kemudian, dia berganti baju kuliah dan mempersiapkan sejumlah bahan-bahan kuliah ke dalam tas.


Pukul 18.30 WIB, Kampus Uniba

‘’Saatnya menimba ilmu,’’ ujar Parman saat turun dari mobilnya di pelataran parkir Uniba. Bagi Parman, menuntut ilmu tidak ada batasan usia. Selaku pengusaha, politisi maupun aktivis LSM, dia tertarik membekali dirinya dengan ilmu hukum. ‘’Saya ini politisi yang haus akan ilmu,’’ timpalnya lagi.Makanya, di usia yang menginjak 46 tahun ini, tiga gelar akademisi telah dikantongi Parman yaitu, sarjana teknik sipil dan perencanaan (Ir), sarjana hukum (SH), master sains (MSi), dan terakhir Parman ingin menuntaskan Master Hukum-nya (MH). Menurut Parman, ke depan dia ingin memberikan bantuan hukum bagi masyarakat yang membutuhkannya lewat partai yang dipimpinnya. Parman masih melihat banyak masyarakat kecil yang tertindas akibat tidak memahami hukum. Mereka kerap dijadikan korban padahal mereka tak bersalah. Selain itu, Parman juga tertarik dengan dunia akademisi. Makanya, usai S2 nanti, dia ingin menjadi dosen dan menularkan ilmunya kepada mahasiswa.’’Ilmu itu harus dibagi-bagi agar menjadi amal dan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara,’’ sebutnya.Tepat pukul 19.00 WIB, kuliah dimulai. Parman serius mengikuti mata kuliah hari itu. Sesekali dia tampak bertanya dan berdialog dengan dosen. Perkuliahan usai sekitar pukul 21.00 WIB. Usai kuliah, Parman langsung pulang dan istirahat.’’Kalau ada telpon dari teman-teman, mungkin ke luar sebentar,’’ katanya.Untuk urusan keluar malam, Parman memang sangat membatasi. Dia sangat anti terhadap yang namanya kafe atau diskotek.’’Saya tak sama dengan eksekutif muda layaknya. Lebih baik ketemuan dan makan-makan di restoran dari pada ke diskotek atau klub malam. Kalau tak percaya silahkan cek, siapa yang pernah ketemu saya di tempat-tempat seperti itu (diskotek atau pub,red),’’ aku Parman. Koran ini pun mengakhiri liputan ini di kediaman Parman malam itu.

Read More......